Review Film Anak Kolong!

Assalamualaikum, minna!

Gimana kabarnya? Siapa nih, yang udah nonton atau penasaran sama film Anak Kolong? Kalau belum dan pengen nonton, yuk baca dulu review ini biar kebayang serunya film ini!

Di artikel kali ini, aku akan membahas tentang film berjudul Anak Kolong. Di film Anak Kolong, Junior Roberts berperan sebagai Arya, seorang remaja yang hidup di bawah ekspektasi super tinggi dari ayahnya yang seorang tentara. Sang ayah, dengan gaya keras dan disiplin, berharap Arya bakal meneruskan karier militernya. Tapi, Arya justru pengin jalan hidup yang bebas—jauh dari bayang-bayang seragam ayahnya. Kebayang kan, konflik batin yang dia rasain?

Arya ini lebih milih buat “hidup” versinya sendiri. Selain balapan, tarung, dan nongkrong sama temen, dia juga ketemu sama Amira, perempuan manis yang ternyata anak dari atasan ayahnya. Nah, Amira (Aisyah Aqilah) jadi sosok yang bikin Arya mulai mikirin hidupnya lebih serius, tapi di saat yang sama juga nambahin bumbu-bumbu asmara di kehidupan remajanya. Seru, kan?

Eits, tapi bukan cerita remaja namanya kalau nggak ada drama cinta segitiga! Pas SMA, Arya, Salim (teman deketnya yang diperankan Antonio Blanco), dan Amira terjebak dalam cerita cinta yang bikin greget. Saking sayangnya sama Amira, Arya sampai titip Amira ke Salim sebelum dia pergi daftar di Akmil. Tapi yaa… tahu sendiri, kan, gimana cinta bekerja. Selama Arya di Akmil, Amira justru makin dekat sama Salim. Alhasil, pas Arya balik, ternyata perasaannya nggak bertepuk sebelah tangan—tapi malah bertepuk tiga tangan!

Di balik drama cinta remaja tadi, ada konflik Arya dengan ayahnya yang bikin film ini makin ngena. Hubungan mereka memang rumit, diwarnai sikap keras sang ayah yang Arya anggap otoriter. Tapi di akhir cerita, kita dibawa melihat sisi lain dari hubungan ini. Di saat Arya akhirnya sukses lulus Akmil, ayahnya yang sempat koma karena sakit keras bisa bangun sebentar dan lihat anaknya pakai seragam militer—momen yang bikin perasaan campur aduk! Ya, hubungan ayah-anak ini jadi pelajaran tentang pengorbanan dan kasih sayang yang kadang tersembunyi di balik sikap keras.

Nggak cuma soal cinta segitiga dan drama keluarga, film ini juga punya pesan moral yang relate banget, terutama buat yang lagi ngalamin dilema antara impian pribadi dan harapan keluarga. Kita diajak buat merenung kalau nggak semua keinginan orang tua itu sekadar tuntutan—kadang, mereka cuma pengin yang terbaik buat kita, meskipun cara mereka mengungkapkannya nggak selalu kelihatan lembut.

Secara keseluruhan, Anak Kolong berhasil menghadirkan cerita yang dekat sama kehidupan sehari-hari, apalagi buat kalian yang suka film berlatar nostalgia 90-an. Sony Gaokasak sebagai sutradara sukses membawakan film yang punya feel masa lalu tapi tetap relevan dengan kehidupan saat ini.

Gimana, minna-san, makin tertarik kan buat nonton? Buruan ajak temen-temen atau keluarga kalian ke bioskop terdekat buat ngerasain serunya cerita dan konflik dalam Anak Kolong!

Wassalamu’alaikum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version